..:: Selamat Datang di justrfonline.blogspot.com, Selamat Membaca ::.. ..:: Dapatkan juga Cheat RF di : ►~SoRa's BloG~◄ .:. ◙†ValkryieZ's_BloG†◙ .:. . : BèKáSî GàMèR : . .:. Cheatrfku.blogspot.com .:. XC-Forum ::..

Rabu, Mei 27, 2009

Telenovusla Sidestory III "Ash Like Snow"

Ash Like Snow

LeGra adalah putra tunggal dari salah satu anggota Dewan Archon Bellato. Pada usia yang sangat muda ia sudah menjabat sebagai salah satu pimpinan pasukan Armor Rider Bellato gak heran kalo dia dituduh KKN sama Bellato-Bellato yang lain, apalagi sekarang LeGra sudah ditunjuk Wakil Archon termuda dalam sejarah Bellato.

Karena itulah LeGra hampir tidak punya teman di kalangan bangsanya sendiri, kalaupun ada yang berlaga baek dan sok akrab dengan dirinya, pastilah itu hanya kedok aja supaya mereka juga bisa mendapat kedudukan dan posisi yang tinggi. LeGra sudah hapal betul dengan semua penjilad itu!

Kadang-kadang LeGra merasa muak, bukan keinginannya dilahirkan sebagai putra petinggi, bukan keinginannya ayahnya begitu ambisius dan memposisikan dirinya di jabatan yang bisa bikin iri cebol sekampung!

Tapi apa boleh buat, LeGra nggak ada pilihan kecuali menjalankan tugas-tugas nya dengan baik. Membuktikan pada para penjilat dan cebol cebol iri hati itu bahwa dirinya memang layak dan mampu mendapatkan jabatannya saat ini....

Untunglah LeGra punya dua orang teman baik, dua teman yang dia tahu dekat dengannya tidak untuk cari muka, dua teman yang benar-benar menilainya apa adanya bukan karena keluarganya ataupun jabatannya.

Salah satu teman LeGra tersebut adalah Aizenvalt, wakil Archon Accretia Empire.

Persahabatan LeGra dengan Aizen dimulai saat LeGra menyelesaikan quest TurnCoat di goa angin. Waktu itu LeGra udah putus asa rasanya, udah sejak sore ia gak berhasil membunuh TC yang dilawannya, pot HP nya udah kritis dan badannya udah capek semua.

Minta bantuan ama temen sebangsanya dia ogah, LeGra ga bisa bayangin cibiran apa yang bakal diterimanya kalau sampai minta bantuan untuk menyelesaikan Quest!!

Namun ga diduga-duga justru sekaleng Warchon Accretia entah darimana datang dan membantunya menyelesaikan Quest tersebut, apalagi setelah itu LeGra ganti membantu Aizenvalt saat kaki kaleng itu hancur terkena trap. LeGra ingat bener di pertemuan pertamanya Aizen bahkan nggak mau disentuh oleh dirinya, namun perlahan-lahan sikap kaleng itu berubah....

Sampai sekarang mereka masih sering bertemu di peta-peta netral, ngobrolin berbagai hal ngelantur ga jelas, maen capsa atau test PvP.

Hanya Aizen lah 1-1 nya tempat LeGra berbagi cerita dan kesedihan, teman yang tidak menilainya hanya karena ia adalah putra petinggi Bellato!!! Persahabatannya dengan Aizen adalah rahasia yang tidak pernah diceritakannya pada siapapun juga!

Alliansi yang kemudian dijalin antara Accretia dan Bellato untuk menandingi dominasi bangsa Cora membuat mereka semakin akrab, berdamping-dampingan mereka sering bertarung bersama baik di Sette maupun CragMine.

Namun mulai hari ini mereka tidak bisa begitu lagi! Akibat pecahnya alliansi Accretia Bellato. Mereka kini bertarung di pihak yang berlawanan!

Walaupun sahabat, malam ini mereka tetap harus menjadi musuh apabila mereka bertemu di Crag Mine sebagai pilot RMAU Bellato Union dan Striker Accretia Empire

Malam ini adalah Chip War pertama setelah pecahnya alliansi beberapa saat sebelumnya, LeGra berada di garis depan seperti biasa, dari layar monitor di dalam kokpitnya ia bisa melihat Aizenvalt juga berdiri di garis depan Accretia dari aura babu nya yang menyilaukan.

Saat tanda Battle Start berbunyi Legra pun dengan semangat memacu RMAU nya ke arah Aizen, dengan santai si babu menghindari sabetan RMAU itu

“Hey, menyedihkan banged sih kita ini, mau ketemuan aja musti di jam war sama rusuh gini!” ujar LeGra via speaker RMAU nya, dengan volume kecil tentunya supaya hanya Aizen yang bisa mendengarnya.

“Yeah! Emang nyedihin kita ini mau ketemu aja kudu sambil gaplok-gaplok an gini!” jawab Aizen cuek sambil nembakin launcher nya ke arah LeGra, yang segera dihindari oleh AR itu dengan manuver berputar.

“WOY! Ati-ati ngarahin moncong loncer elu, salah-salah ntar lu ledugin RMAU gw pula!” balas LeGra sambil ketawa, emang sikap cuek dan sotoy Aizen ini yang bikin dia makin menarik.

“Please... Even should it cost my life, I don't want to kill you.” balas kaleng itu dengan mta kamera meredup.

Pipi dan kuping LeGra sampe memerah ngedengernya, namun dengan cepat AR itu kembali fokus ke duel di hadapannya “Zzzzzzz sok puitis... makanya protes sono sama Archon lu yang mutusin ally dengan bangsa gw!!!!” semprot LeGra.

Aizenvalt pun nyengir ngedenger jawaban sewot LeGra.

“Yah gimana lagi bro.... Terima aja, udah nasib nih! Lagian dah lama gw kepengen gebug-gebug an ama RMAU elu, sejak Accre ama Belato ally gw udah pengen coba kekuatan mainan baru lu ini!!!”

LeGra adalah pilot dari unit RMAU pertama yang diluncurkan di Bellato Union!! Konon RMAU milik LeGRa adalah yang kuat diantara semua unit RMAU milik AR sebangsanya saat ini!

Gak heran kalo Aizen yang sejak dulu emang rada edan dan doyan tantangan pengen ngejajal kemampuan mesin itu, namun karena terhambat alliansi mereka ga pernah bisa duel dengan serius!

Namun malam itu nampaknya keinginan Aizen terkabulkan, terlihat dari ekspresinya yang penuh semangat, LeGra pun tidak mau mengalah begitu saja, ia juga pengen ngejajal kekuatan senjata relic Red Siege Kemoceng milik Aizen!!!

“Boleh aja!” tantang LeGra “Yang kalah wajib nraktir yang menang 10 gallon BBM pertamax kualitas super!!”

Mata kamera Aizen menyala penuh semangat “DEAL!!! Siap bokek bayar repair lu AR culun!!”

“Enak aja, lu dong yang siap-siap bokek bayar bensin!!! Berapa sih gaji babu??” cibir LeGra gak mau kalah.

“POKEMON LO!”

“WAKAKAKAKAKAKAKAKAKAKA!!!” LeGra pun ngakak sekeras-kerasnya dari speaker RMAU nya

Kedua sahabat itu pun berduel dengan serius! Ini bukan duel pertama mereka, jauh sebelum alliansi antara Accretia dan Bellato terjalin mereka udah sering bertemu di medan perang yang mengharuskan mereka untuk terlibat pertarungan.

Tapi pertarungan mereka tidak seperti pertarungan antar bangsa lainnya yang dipenuhi dengan nafsu saling bunuh, mereka bertarung dengan semangat berkompetisi, membuktikan siapa yang lebih kuat tanpa harus membunuh lawan di depan mata mereka!

LeGra sendiri tidak mengerti sejak kapan dan bagaimana bisa terjalin ‘kesepakatan’ seperti itu antara dirinya dan Aizen. Tapi itulah yang telah terjadi selama beberapa tahun ini, dan ia yakin masih akan terjadi sampe bertahun-tahun ke depan....

Persahabatan mereka memembus segala batas, ras, profesi, politik, dan perang. Dan akan tetap begitu selamanya... Itulah yang selalu diyakini oleh LeGra....

Malam itu duel antara Aizen dan LeGra berakhir dengan seri, namun dengan keunggulan di pihak Aizen, RMAU LeGra ringsek parah akibat dihajar skill-skill Striker Aizen.

Bangsa Bellato sendiri kalah dalam Chip War malam itu, Chip mereka pecah di tangan bangsa Accretia mantan ally mereka!

Langit Crag mine malam itu terlihat lebih gelap dari biasanya, bara api dari beberapa unit MAU yang meledak menyalakan langit malam itu dengan warna merah yang menyakitkan.

LeGra merangkak keluar dari unit RMAU nya yang nyaris hancur, dilihatnya Aizen berada di depannya sedang menyimpan siege kit nya.

Kaleng itu terlihat lega saat melihat LeGra baik-baik saja, ia kemudian melambaikan tangannya dan segera berlari menuju ke tengah tambang sepertinya ia diperintahkan Archonnya untuk mengawal Chip bearer ke sana.

LeGra menganggukkan kepala membalas kode dari Aizen, sebelum kaleng itu berpaling dan menghilang ke kegelapan tambang. Abu dan salju turun dari langit memburamkan pandangan LeGra sebelum AR itu pingsan....

Status stigma yang kemudian melekat membuat keadaan bangsa Bellato makin suram, tapi dini hari itu juga LeGra sudah berada di bengkel MAU.

AR itu nggak mau santai berlama-lama, begitu sadar dari pingsannya ia sudah meluncur ke bengkel untuk memeriksa kondisi RMAU nya.

Saat ini sudah beberapa jam Warchon Bellato itu duduk berlutut di hadapan mesin RMAU nya, dalam kegelapan malam dan hanya dengan berbekal lampu senter kecil di sakunya ia berusaha memperbaiki unitnya yang hampir hancur dihajar Aizen.

Setan tuh Aizen, udah lama gak duel serius ternyata dia udah jadi sekuat itu, hampir aja gw kehilangan nyawa tadi gara-gara nggak menyangka damage dia bisa segede itu!!!
Lain kali gw juga kudu hati-hati kalo duel lawan dia lagi, gw nggak mau sampe dia harus menyesal karena telah ngebunuh gw akibat kebodohan gw sendiri!!!

LeGra menyenderkan punggungnya yang lelah di kaki unit RMAU nya, dilihatnya ruangan bengkel itu penuh dengan unit-unit MAU yang rusak parah akibat CW tadi, beberapa bahkan hancur total dan ga bisa diperbaiki lagi, hanya bisa diambil beberapa spare part nya saja....

Sejenak rasa sesak memenuhi dada LeGra, sampai kapan keadaan ini akan berlanjut....

Dengan lepasnya aliansi dari Accretia tentunya Bellato akan babak belur dihajar oleh Cora dan Accretia.... Walaupun sekarang Cora menunjukkan tanda-tanda melemah dan sebaliknya Accretia menunjukkan keadaan mendominasi, tetap saja bangsanya lah yang akan jadi sasaran empuk dua bangsa tersebut!

Berapa banyak lagi kekalahan yang bisa ditanggung oleh bangsa ini, ras Bellato udah nyaris punah dari planet Solar ini.

Makin banyak Bellato yang memilih untuk pergi ke planet lain, sementara mereka yang memilih untuk bertahan jumlahnya makin menipis karena berguguran di Chip War.

LeGra menggengam kunci inggris keras-keras di tangan kanannya, seragamnya kotor dan penuh oli, dia merasa nggak berdaya, sebagai Wakil Archon ngga ada yang bisa dilakukannya untuk bangsa ini...

Tiba-tiba aja lamunan LeGra dibuyarkan karena kedatangan seorang Armor Rider lain di dalam ruangan bengkel itu.

Mawar Hitam, seorang AR muda, junior LeGra sekaligus sahabatnya... Satu-satunya sahabat LeGra di Union. Beda dengan Bellato-Bellato lain, LeGra bisa melihat ketulusan Haytam tiap kali ia berbicara dengannya. Selain Aizen, hanya Haytam lah sahabat LeGra!

Haytam kelihatannya terkejut melihat seniornya itu masih ada di bengkel dini hari begini.

“Kk LeGra? Sedang apa malam-malam begini di bengkel?”

“Memperbaiki RMAU gw, tadi gw habis duel sama Aizenvalt dari Accretia!” jawab LeGra sambil tersenyum ramah.

“Bused rusaknya parah banged!!”

“Iya si sotoy itu suka ga kira-kira pake tenaga!!” dengus LeGra sebal.

“Maksud kk?”

“Eh no.... nevermind, lu sendiri ngapain di sini subuh begini?” LeGra dengan gelagapan berusaha mengalihkan topik.

Haytam terlihat berseri-seri saat menjawab “Gue udah ga sabar mau liat hasil upgrade BMAU gw, mulai besok gw udah level 40, udah bisa naek BMAU!”

“Wow congratz!!!” LeGra mengelap tangannya dan memberi selamat pada Haytam.

“Terimakasih kk” Haytam terlihat tersipu-sipu senang “Yah dengan demikian gw pun besok bisa maju ke medan perang! Menemani kk LeGra berjuang bersama!”

LeGra terdiam sesaat seolah membeku saat mendengar jawaban Haytam ....

“Ada yang salah dari ucapan gw kk?” tanya Haytam kebingungan.

LeGra menggelengkan kepala dengan cepat sebelum menjawab “Nggak... cuma kadang gw mikir kenapa kita semua harus bertarung? Apakah kita dilahirkan di planet ini hanya dengan tujuan untuk terus berperang... Nggak adakah tujuan lain buat kita semua?”

Wakil Archon Bellato itu berjalan sampai ke sebuah jendela kaca lebar gak jauh dari posisinya dan Haytam, ia menyandarkan badannya ke bingkai jendela itu sebelum melanjutkan

“Apakah mungkin ada suatu masa.... dimana kita nggak perlu bertarung lagi? A utopian future, a place and time even flowers can bloom on weapons that kills them all...” ujarnya dengan pandangan menerawang ke arah langit malam yang gelap.

“That would be the day” jawab Haytam, “tapi itu... hal yang gak mungkin kayaknya.....”

LeGra tersenyum lemah seolah bisa menduga jawaban Haytam tersebut “Gw rela melakukan apa saja supaya impian gw bisa terkabul, supaya ga ada lagi bangsa kita yang harus mati di medan pertempuran.... Gw bahkan rela mengorbankan nyawa gw!”

Haytam kehabisan kata-kata menyaksikan LeGra menatap keluar jendela dengan pandangan mata sedih seperti itu.

Walaupun Haytam tahu selama ini LeGra selalu menanggung banyak masalah sendirian, tanggung jawab yang berat sudah harus dipikulnya sejak muda, mulai dari ambisi keluarganya, hingga keinginannya membuktikan diri pada semua orang.

Namun tak pernah sekalipun LeGra menunjukkan perasaanya itu sejelas hari ini. Kedua Ar itu hanya berdiri terdiam memandangi jendela hingga matahari subuh perlahan-lahan menyinari mereka...

........................

................

........



Seminggu setelah itu, kejadian itu LeGra sedang bengong di area VC menanti kedatangan Aizen. Mana si kaleng sotoy itu pikir LeGra kesal, dia udah bawain 10 gallon pertamax untuk bayar taruhan CW minggu lalu, ditambah lagi udara panas VC bikin LeGra makin gerah.

Ga tahan nunggu lama-lama akhirnya LeGra memutuskan untuk keliling-keliling VC dulu!

Biar aja kalo Aizen datang dia yang nungguin gw di sini! Emang enak disuruh nunggu di dalam RMAU di udara sepanas ini apa, pokemon tuh kaleng!! pikir LeGra.

Volcano Cauldron hari itu terasa lebih panas dari biasanya, hujan abu yang terus berjatuhan mengotori jendela RMAU LeGra, dinyalakannya wiper untuk membersihkan abu itu.

Baru beberapa menit mengendarai RMAU nya LeGra melihat Haytam bersama-sama dengan temen separtynya sedang hunt Kurr di sana. Wah sekarang dia udah mulai hunt di VC rupanya!

Haytam terlihat semangat sekali hunting dengan BMAU yang minggu lalu ditebusnya dari bengkel. LeGra pun memacu RMAU nya ke arah Haytam dan partynya.

Separty cendol itu tentu aja kaget sebuah RMAU tiba-tiba mendatangi mereka, apalagi dari pintu RMAU itu muncul sosok AR dengan aura bersinar di kepalanya, LeGra!

“Wahhh udah bemo item nih, cieeee!!!” goda LeGra.

“Waaaah ada kk LeGra!!!” Haytam terlihat senang sekali disapa oleh seniornya itu “Tumben jalan-jalan di sini!”

“Iya nih gw lagi nunggu temen, gw utang 10 gallon pertamax super ama dia, tapi ga dateng-dateng tu anak sotoy!” jawab LeGra sebal.

Saat itulah LeGra menyadari para Bellato yang separty sama Haytam memandangi dirinya dengan pandangan kesal. Tanpa diusir LeGra pun undur diri “Ok deh, kalian hati-hati hunt nya. Kalo dirusuh wisp gw aja, gw mau keliling-keliling dulu!” pamitnya cepat sambil memanjat kembali kokpit RMAU nya lalu segera tancap gas.

Haytam buru-buru menyahuti “Ok, ati-ati juga kk!”

“You too!” balas LeGra sambil melambaikan tangan dari jendela RMAU nya.

Haytam terus memandangi RMAU LeGra sampai menghilang di sebuah belokan, saat itulah teman separty nya ada yang tiba-tiba menyindir.

“Jah!!! Pergi sono!!! Warchon-nya aja hasil KKN! Pantes Bellato kalah CW melulu!!!” umpat secendol Shield Miller

“Gila, gaya amat ‘kalo dirusuh wisp ya’, umur ga beda jauh ama kita aja udah belagu baru juga naek RMAU hadiah bokap!” tambah secendol AR lain.

Haytam memandang partynya dengan sebal, “Kalian itu kalo nggak tau apa-apa jangan asal jeplak dong!!!”

“Gak tau apa-apa gimana, jelas-jelas dia itu KKN! Lu ngebelain dia terus kenapa heh?? Mau sok cari muka ya!” bentak teman separty nya yang lain.

“Asal lo tau aja, kk LeGra itu selalu berusaha untuk kasih yang terbaik buat kita semua, kalo kalian ga tau bagaimana kerasnya usaha dia jangan berani ngejudge dia!!!!”

Teman-teman separty Haytam udah siap membalas debat Haytam ketika tiba-tiba secendol Holy Chandra menyadari sesuatu. “Kalengggg!!!!!!” jeritnya panik di chat party.

Semua Bellato itu segera menoleh ke arah yang ditunjuk ama HC tadi, bener juga ga jauh dari mereka sekaleng Striker sedang berdiri celinguk-celinguk sambil garuk-garuk kepala.

Striker itu kayaknya ga menyadari keberadana party Haytam di belakangnya, dari aura dikepalanya kelihatannya kaleng itu tim pembantu Archon!!!

Haytam langsung hendak mengirimkan whisp pada LeGra, namun dilarang oleh temen separtynya!

“Gak perlu bantuan dia, kita buktikan kalo kita yang bukan siapa-siapa ini mampu melawan Warchon Acc seorang diri!!!” ujar secendol Shield Miller sambil menahan Haytam.

“Kalian gila!!?? Dia itu Warchon Accre, separty kita juga cuma lalat buat dia!”

“Trus lu mau ngemis bantuan ke si cupu LeGra??? Sorry ya kalo kita sih ga sudi!” jawab AR lain, “Ayo guys maju!!!!”

Dengan sekali komando seluruh party Haytam segera maju ke arah Striker itu! Haytam sendiri cepat-cepat whisper LeGra yang segera dibalas pula oleh LeGra ’Cepat pergi dia itu bukan lawan kalian! RMAU gw aja dibuat bonyok gitu sama dia, lu cuma setor nyawa kalo ngelawan dia!’

Haytam segera menyusul untuk memperingatkan teman-teman separtynya, tapi terlambat cebol-cebol sotoy itu sudah mengepung Aizenvalt!

“Guys mundur!!!! Dia bukan lawan kalian” Haytam berusaha memperingatkan dari chat party.

Tapi teman-teman Haytam udah ga mempedulikan lagi, mereka malah serempak menyerang Aizen bersamaan!

Tentu saja pertarungan itu ga imbang, Striker level 50 plus aura babu dan set archon ditambah Heroes Roar level 3 pula, lawan separty Bellato level 40 an....

Ga lama teman-teman Haytam pun berjatuhan satu persatu. Dua BMAU lain selain milik Haytam sudah meledak berkeping-keping!

“Tammmm tolooongggg!!!!!!” Jeritan panik dari secendol HC yang mati-matian menghindari serangan launcher Aizen via chat party, mau ga mau membuat Haytam terpaksa turun dan membantu.

Ditabraknya Aizen keras keras, hingga tembakan launchernya meleset dari HC itu.

“Lu gapapa?” tanya Haytam dari chat party, namun bukannya menjawab HC itu malah meninggalkan party dan kabur ninggalin Haytam, demikian pula dengan sisa partynya.

Aizen segera berdiri setelah ditabrak Haytam tadi, damage bemo cupu itu ga ada artinya buat dia.

Ngeliat lawannya tinggal Haytam seorang dan partynya pun kabur ninggalin AR malang itu sendirian, Aizen pun menyimpan launchernya.

“Pergilah, gw di sini bukan untuk rusuh!!”

Namun Haytam menggeretakkan giginya dengan kesal, bukan karena ditinggal partynya, namun karena ucapan Aizen barusan!!

“Gw jadi AR untuk maju bertempur, walaupun ga ada chance menang lawan elo tapi mau ditaruh mana muka gw kalo gw kabur kayak temen-temen gw yang pengecut itu???” balas Haytam dengan muka memerah, “lebih baik gw mati dalam pertarungan dairpada dikasihani!!!”

“Kalo lu memaksa gw akan ladenin” Aizen kembali mengeluarkan launchernya dan segera siege mode.

Haytam sudah tidak ragu lagi, walau harapannya untuk menang nol, AR muda itu segera memacu BMAU nya secepat kilat ke arah Aizen. Lihatlah kk LeGra gw akan berjuang sampai habis!!!!!!!

LeGra baru saja sampe di koordinat yang di wisp Haytam sebelumnya. Dari dalam kokpit RMAU nya ia menyaksikan kedua sahabatnya itu berhadapan!

“NOOOOOOOOOOOOOOOO!!!!!!” jeritnya keras-keras.

Tapi baik Aizenvalt maupun Haytam sudah tidak bisa lagi berhenti, BMAU Haytam melaju dengan kecepatan mengerikan ke arah Aizenvalt, tapi sebelum pisau Goli itu sempat mendekati ujung siege kit Aizenvalt benda itu sudah disambut dengan COMPOUND!!!!

LeGRa hanya bisa menjerit keras-keras saat melihat BMAU junior nya itu dihancurkan oleh Aizenvalt sahabatnya sendiri!!!!

Aizen kelihatannya terkejut menyadari kehadiran LeGra di sana, segera di simpannya siege kit nya, namun belum sempat ia mengatakan apa-apa LeGra sudah menerjangnya terlebih dahulu!

“BRENGSEEEEEEEEEEEEEEEKKKKKKK GW BUNUH LO ZEEENNNNNNNN!!” teriak LeGra penuh kemarahan dan kesedihan sambil meneyerang Aizen dengan RMAU nya.

Aizen pun mati-matian menghindari sabetan-sabetan kalap LeGra itu, “Calm yourself Gra... Gw bukan ke sini niatan ngerusuh ... mereka yang serang gw duluan, gw hanya mempertahankan diri”

LeGra sudah berdiri tepat dihadapan Aizenvalt, Pisau golinya terangkat tinggi siap membelah tubuh kaleng itu jadi dua.... Tapi akhinya ia menurunkan tangan Golinya dengan lemas... LeGra pun turun dari kokpit RMAUnya.

Cebol itu terduduk bersandar di sebuah batu besar sambil menangis deras....

Aizen tidak tahu harus berbuat gimana, ia pun ikut duduk bersila di samping LeGRa, sambil menyilangkan tangannya

“Sorry...” katanya singkat... “Gw nggak tau dia orang yang berarti buat elo”

LeGra menjawab di sela sela isak tangisnya “Gw tau, itu bukan salah elo.... seperti yang lu bilang di CM..... beberapa hari lalu, ini udah takdir....”

“Saat dimana Empire gw dan Union elo memutuskan aliansinya, lu sadar ini pasti terjadi kan... “ ujar Aizen. ”Kita pasti akan saling menghancurkan segala sesuatu yang kita lindungi.... Hari ini gw menghancurkan sesuatu yang berharga buat elu... suatu hari nanti lu akan melakukan sebaliknya...”

Pada saat Aizen mengatakan itu hujan abu makin lebat berjatuhan dari langit diatas VC, bagaikan salju menimbun puing-puing BMAU milik Haytam, menumpuk di kepala Aizen dan Legra... Kedua wakil Archon itu terdiam cukup lama...

“Zen... kenapa kita harus bertarung? Gw sudah lelah sama semua ini Zen!! Kalau gw boleh meminta gw pengen lu bunuh aja gw saat ini juga!!!” LeGra menatap Aizen dengan penuh kesedihan saat mengatakan itu.

Aizen balas menatap LeGra dengan mata kameranya “Berapa kali gw mesti bilang sama elo... Walau nyawa gw taruhannya, gw ga akan bunuh elo!”

Seperti obat penenang, suara kaleng Aizen itu perlahan-lahan mengobati kesedihan LeGra... AR itu nampak lebih tenang sekarang.

Aizenvalt lalu berdiri dan menghampiri puing BMAU Haytam,

“Kenapa?” tanya LeGra

“Radar gw baru saja menangkap sinyal kehidupan, tapi sangat lemah” jawabnya sambil menyingkirkan puing-puing yang tertutup abu.

Dipenuhi harapan LeGra segera bangun dan membantu Aizen menyingkirkan abu dan puing-puing yang menimbun tubuh Haytam.

Benar juga di dalam kokpit yang udah ga berbentuk lagi itu diliadnya Haytam masih hidup walaupun sekarad, mata Haytam terbuka lemah menatap dua sosok di hadapannya.

Senyum lega menghiasi wajah Aizen dan LeGra, tapi tidak butuh waktu lama bagi mereka berdua untuk menyadari sesuatu...

Dengan kondisi tubuh hancur seperti itu, kalaupun Haytam tertolong, cacad di tubuhnya tidak akan bisa dipulihkan... Bahkan ada kemungkinan dia akan lumpuh selamanya....

Aizen meraih dan mengeluarkan Haytam dengan lemah lembut lalu membopongnya.

“Mau lu bawa ke mana dia?” tanya LeGra.

“Gw akan bawa dia ke markas Accretia.... setidaknya dia akan terus hidup walau dalam wujud kaleng, gw akan jaga dia sebaik mungkin untuk menebus kesalahan gw pada elo hari ini.”

LeGra menatap dengan pandangan tidak mengijinkan, namun Warchon Bellato itu tahu, dia tidak akan sanggup melihat Haytam cacad seumur hidupnya.

Dia juga tahu Haytam hanya akan menderita hidup seperti itu, di ras yang sudah sekarat ini seorang penyandang cacat tidak dibutuhkan dan hanya akan dikucilkan.

Perlahan-lahan LeGra pun mengangguk tanda setuju, Aizen mulai menjauh dari LeGra ketika tiba-tiba....

“Zen....”

“Ya?”

“Kenapa... kita selalu mengulang-ulang dosa yang sama setiap hari? Kita membunuh, menghancurkan, berusaha menguasai bangsa lain... kenapa harus begitu?” tanya LeGra.

Aizen terdiam sesaat sebelum menjawab.... “I dont know the answer....”

LeGra tersenyum pahit, “Gw juga.... Tapi gw akan mencoba mencari jawabannya, yang gw inginkan masa depan dimana ketiga bangsa ini ga usah lagi saling bunuh, masa depan yang damai dimana kita ga usah kehilangan lagi orang-orang yang kita sayangi... ”

“Berhentilah bermimpi Gra.... Inilah nasib yang udah ditakdirin untuk 3 ras kita... Kalo lu terus mengejar impian kosong itu, lu ga akan bisa fokus melindungi apa yang lu anggep berharga bagi lu!”

“Gw tau.... Tapi Zen, lu juga tau kan kalo bener seperti kata lu, bahwa ini adalah takdir kita... Suatu hari nanti mungkin akan tiba saatnya dimana kita harus bertarung mempertaruhkan nyawa, untuk melindungi apa yang kita anggap berharga itu....” LeGra berhenti sesaat, hujan abu yang makin deras membuat nafasnya serasa makin sesak “Apa yang akan lu lakukan kalo hari itu tiba, Zen?”

Kaleng itu mendongakkan kepanya, menjatuhkan abu yang menumpuk di sana “Gw paling nggak suka ngulang-ngulang ucapan gw..... Gw ga akan bunuh elo walaupun nyawa gw taruhannya!”

“Walau sekarang lu bilang ngga akan bunuh gw, tapi gw tau.. lu dan gw sama. Karena kita menjalani hidup yang mirip sebagai wakil Archon, sebagai prajurit bagi bangsa kita masing-masing.”

“Lalu, maksud elo?” ujar Aizen singkat tanpa menoleh

“Gw cuma mau bilang, kita saling memahami lebih dari orang lain Zen, demi kejayaan bangsa kita... kita rela ngorbanin apa saja, dan suatu hari nanti, ketika tiba waktunya... Gw rela ngorbanin persahabatan kita, gw tau lu juga bakal berbuat yang sama”

Aizenvalt menoleh belakang menatap ke arah sahabatnya LeGra yang kini terdiam seribu satu bahasa....

“Walaupun sampe planet ini hancur, atau sampe ras gw punah sekalipun... Gw ga akan ngebuang persahabatan kita Gra! Dan gw ga akan ngelupain, the crimson sun that lit your smile when I first meet you....” Setelah mengatakan itu, sekaleng striker itu kembali memalingkan badan dan melanjutkan langkahnya menuju ke markas Accretia, sambil membopong Haytam dengan kedua tangannya.

LeGra hanya bisa memandangi sosok belakang sahabatnya yang perlahan-lahan menghilang ke arah kegelapan. Langit diatas Volcano Cauldron yang kelabu dihiasi warna merah darah dari pung-puing MAU yang terbakar... Hujan abu pun terus berjatuhan dari langit, bagaikan salju menimbun segalanya.....

The End

sumber : N3 Forum, thx to valkryiez-cheat.blogspot.com

Comments :

0 komentar to “Telenovusla Sidestory III "Ash Like Snow"”


Posting Komentar